Warga Sungai Tiram Desak Aparat Bertindak Tegas Hentikan Tawuran Remaja di Papanggo

beritapolricom

Oktober 25, 2025

3
Min Read

Berita Lainnya

Jakarta — Aksi tawuran antar remaja kembali meresahkan warga di kawasan kolong Tol RT 10 RW 08, Sungai Tiram, Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara. Peristiwa yang terjadi hampir setiap sore hingga malam hari ini melibatkan dua kelompok remaja dari wilayah Bonkel dan Empang, yang diketahui bukan warga Sungai Tiram.

 

Warga setempat mengaku sudah sangat terganggu dengan kejadian tersebut. Mereka menilai aksi tawuran ini bukan lagi insiden sesekali, melainkan sudah menjadi kebiasaan yang merusak ketenangan lingkungan. Suasana malam yang seharusnya damai sering berubah menjadi mencekam karena suara petasan dan teriakan para remaja yang terlibat bentrokan.

 

Suti, salah satu warga Sungai Tiram, menyampaikan keresahannya kepada awak media. Ia mengatakan bahwa aksi tawuran itu kerap terjadi tanpa alasan yang jelas.

“Kejadian ini sungguh sangat meresahkan warga Sungai Tiram. Remaja yang tawuran ini bukan warga sini, melainkan dari Bonkel dan Empang,” ujar Suti.

 

Menurut Suti, warga setempat sudah berulang kali mencoba menegur para remaja tersebut agar tidak melakukan keributan di wilayah mereka. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Ia menilai perlu adanya tindakan tegas dari aparat keamanan agar situasi dapat segera dikendalikan dan tidak semakin meluas.

 

Warga lainnya juga menyampaikan kekhawatiran yang sama. Seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya mengaku takut anak-anak mereka menjadi korban atau bahkan ikut terlibat dalam aksi tawuran tersebut.

“Kami takut anak-anak kami jadi korban atau ikut-ikutan terlibat. Kami berharap pihak berwenang segera turun tangan,” tuturnya.

 

Dari pantauan warga, aksi tawuran sering diawali dengan saling lempar petasan antara dua kelompok. Tak jarang, mereka membawa senjata tajam seperti celurit dan tongkat besi. Kondisi ini tentu membahayakan keselamatan masyarakat yang melintas atau tinggal di sekitar lokasi kejadian.

 

Sejumlah warga juga mengaku telah melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang, termasuk kepolisian setempat. Namun, mereka berharap penanganannya tidak hanya bersifat sementara, melainkan disertai langkah preventif yang berkelanjutan untuk menghindari terulangnya kejadian serupa.

 

Tokoh masyarakat Sungai Tiram menilai, peran orang tua dan lingkungan juga sangat penting dalam mencegah perilaku negatif remaja. Mereka mengimbau agar seluruh pihak bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak muda.

 

Warga berharap aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat dapat berkolaborasi dalam menertibkan area kolong tol yang sering dijadikan tempat berkumpul oleh remaja luar wilayah. Dengan tindakan yang terukur dan koordinasi yang baik, mereka yakin situasi dapat kembali kondusif.

 

Masyarakat Sungai Tiram kini menanti langkah nyata dari aparat penegak hukum untuk menertibkan para pelaku tawuran. Mereka berharap, dengan adanya tindakan tegas dan pengawasan yang konsisten, wilayah mereka bisa kembali menjadi lingkungan yang aman, damai, dan nyaman bagi seluruh warga.  ***

 

 

PILIHAN EDITOR