Bekasi—- Suasana Car Free Day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Minggu pagi, tampak lebih semarak dari biasanya. Selain menjadi ruang bagi warga untuk berolahraga dan menikmati berbagai kuliner UMKM, area tersebut kini juga menjadi tempat warga mengurus administrasi pemerintahan.
Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Bekasi menghadirkan layanan administrasi langsung di lokasi CFD. Inovasi ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kota Bekasi dalam menghadirkan kemudahan pelayanan publik yang lebih dekat dengan masyarakat.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, turun langsung meninjau kegiatan pelayanan tersebut. Ia menyapa warga yang tengah memanfaatkan layanan dan memberikan apresiasi kepada petugas yang sigap melayani masyarakat.
Menurut Tri, inisiatif membuka layanan MPP di CFD merupakan bagian dari upaya menghadirkan pelayanan yang adaptif terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan yang dinamis.
Tri mengatakan bahwa warga kini tidak perlu lagi menunggu waktu kerja untuk mengurus berbagai dokumen administrasi.
“Sekarang warga bisa sambil jalan santai, sekalian urus administrasi,” ujar Tri dengan penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa pelayanan publik harus terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat modern yang menghargai efisiensi waktu dan kenyamanan.
“Pelayanan publik harus adaptif dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
MPP Kota Bekasi menghadirkan beragam layanan instansi dan lembaga di area CFD. Di antaranya terdapat Administrasi Hukum Umum, layanan pembuatan SKCK, perpanjangan SIM, hingga layanan Bapenda Kota Bekasi.
Selain itu, beberapa lembaga keuangan dan pelayanan publik lainnya juga turut bergabung, seperti Bank BJB, PT Pos Indonesia, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PDAM Tirta Patriot, dan Dinas Tenaga Kerja.
Kehadiran berbagai tenant ini memberikan kesempatan bagi warga untuk menyelesaikan berbagai urusan administratif tanpa harus datang ke kantor masing-masing instansi.
Pelayanan MPP di CFD ini juga membantu masyarakat yang memiliki kesibukan tinggi di hari kerja. Mereka kini dapat mengurus berbagai dokumen penting di akhir pekan, tanpa harus mengorbankan waktu kerja.
Tri Adhianto menjelaskan bahwa ide menghadirkan pelayanan publik di area CFD lahir dari keinginan untuk menjadikan birokrasi lebih efisien dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
“Pelayanan publik tidak boleh kaku. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat, di tempat mereka beraktivitas,” ujar Tri.
Warga yang hadir tampak antusias memanfaatkan fasilitas tersebut. Beberapa di antaranya mengaku senang karena bisa menyelesaikan urusan administrasi sambil menikmati suasana santai bersama keluarga.
Kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi yang positif antara pemerintah dan masyarakat. MPP tidak hanya sekadar tempat pelayanan, tetapi juga sarana edukasi untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya tertib administrasi.
Tri berharap, inisiatif pelayanan publik di CFD dapat menjadi langkah awal menuju perubahan pola pikir birokrasi yang lebih terbuka dan responsif.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelayanan publik dapat diakses secara mudah, cepat, dan transparan.
“Pelayanan publik itu bukan sekadar di kantor,” ucapnya. “Kita ingin hadir di tengah masyarakat, mempermudah urusan mereka, dan menjadikan administrasi tertib sebagai bagian dari gaya hidup warga Bekasi.”
Dengan adanya inovasi ini, Pemerintah Kota Bekasi menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern dan berorientasi pada pelayanan.
Kehadiran MPP di tengah CFD diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih kreatif, humanis, dan dekat dengan masyarakat.
Inovasi ini juga menegaskan bahwa reformasi birokrasi tidak selalu harus dilakukan di balik meja kantor, melainkan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang menyentuh langsung kehidupan warga.
Dengan pelayanan publik yang semakin mudah dijangkau, Kota Bekasi menunjukkan diri sebagai kota yang terus bergerak menuju perubahan, menghadirkan pelayanan yang cepat, nyaman, dan berkualitas bagi seluruh warganya. ***