Slamet Kadir Meninggalkan Kenangan Mendalam di Hati Alumni SMP 143/89

beritapolricom

Oktober 17, 2025

4
Min Read

Berita Lainnya

Jakarta-–Kepergian Slamet Wiyono, lebih akrab disapa Slamet Kadir, sosok yang dikenal rendah hati dan peduli terhadap sesama, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Alumni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 143 angkatan tahun 1989. Ia dikenal sebagai pribadi yang sederhana, bersahaja, dan selalu menunjukkan kepedulian terhadap teman-temannya tanpa pamrih.

Almarhum Slamet Kadir atau yang akrab disapa Om Kadir merupakan salah satu figur penting dalam komunitas alumni. Meskipun tidak selalu aktif dalam setiap kegiatan grup daring, kehadirannya selalu membawa kehangatan dan semangat kebersamaan bagi rekan-rekannya. Sosoknya yang santun membuat banyak orang merasa kehilangan atas kepergiannya.

Salah satu perwakilan alumni, Arli Gardian, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum.

“Selama ini kita berteman putih biru, layaknya teman-teman sekolah pada masa remaja yang senang dan apa adanya,” ujar Arli.

Ia menambahkan bahwa kini, setelah dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing, para alumni memahami bahwa kehilangan ini bukan hanya dirasakan secara pribadi, melainkan juga secara batin oleh seluruh sahabat satu angkatan.

Arli juga mengaku baru kembali bertemu dengan almarhum saat Slamet telah berpulang ke Rahmatullah. “Jujur saya baru bertemu dengan Slamet ketika beliau sudah berpulang. Selama ini kami tidak berkomunikasi, tapi kenangan masa sekolah tetap melekat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Arli juga menyampaikan pesan yang disampaikan oleh Ari kepada para alumni SMP 143/89. Ia berharap momentum duka ini dapat menjadi pengingat pentingnya menjaga silaturahmi dan mempererat persaudaraan.

“Semoga hubungan kita semakin baik dan tidak ada perbedaan di antara kita. Mari bersatu tanpa membedakan latar belakang apa pun,” tutur Arli menyampaikan pesan tersebut.

Harapan itu juga ditegaskan agar para alumni tidak terkotak-kotak, tetapi tetap saling mendukung satu sama lain. “Saya berharap, pertemuan di saat duka ini menjadi pemacu semangat bagi kita semua untuk tetap bersatu dan saling menghargai,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan alumni lainnya, Esa Apriadi, mengenang sosok Slamet Kadir sebagai pribadi yang aktif dan dermawan. Ia mengatakan bahwa semasa hidup, Slamet dikenal sangat peduli terhadap sesama, terutama kepada rekan-rekan alumni yang membutuhkan bantuan.

“Beliau sangat aktif dan peduli terhadap alumni. Saat pandemi Covid-19, almarhum ikut membantu mendistribusikan logistik bagi teman-teman yang membutuhkan,” kata Esa.

Esa juga mengenang peran Slamet saat membantu proses pemakaman salah satu rekan mereka, saudaranya Teguh, yang meninggal dunia beberapa tahun lalu.

“Ketika sahabat kami kakaknya Teguh wafat, Slamet yang aktif mengurus jenazahnya dari rumah sakit hingga pemakaman. Itulah bentuk ketulusan beliau,” ungkapnya.

Ia berharap agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan segala dosanya diampuni. “Semoga Allah mengangkat derajatnya dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” tambahnya dengan penuh doa.

Sebagai bentuk kepedulian, Esa juga mengimbau kepada para alumni yang tidak sempat hadir untuk melayat agar tetap dapat berpartisipasi melalui bantuan yang disalurkan kepada keluarga almarhum.

“Bagi teman-teman alumni 143/89 yang tidak bisa datang takziah, jika memiliki rezeki lebih, dapat menyalurkannya melalui saudara Supriyadi atau Ugay,” pesannya.

Sementara itu, Hasan Basri atau yang akrab disapa Sanbas, sahabat dekat almarhum, turut menyampaikan kesedihannya. Ia menuturkan bahwa selama hidup, Slamet Kadir dikenal sebagai pribadi yang ramah, ringan tangan, dan selalu memberikan semangat kepada sahabat-sahabatnya.

“Sebagai sahabat, beliau orang yang baik, mudah bergaul, dan selalu memberi dukungan. Kami benar-benar kehilangan sosok seperti Om Kadir,” ucap Sanbas.

Ia berharap seluruh alumni dapat mengambil pelajaran dari kepergian sahabat mereka tersebut.

“Kita semua pasti akan mengalami hal yang sama suatu hari nanti. Mari kita terus menjaga silaturahmi, berbuat baik, dan saling membantu selagi masih diberi kesempatan hidup,” pesan Sanbas penuh makna.

Almarhum Slamet Kadir dimakamkan di TPU Budi Dharma, Cilincing, Jakarta, selepas salat Jumat siang. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dan dihadiri oleh sejumlah rekan alumni serta keluarga besar almarhum. Suasana haru menyelimuti prosesi perpisahan tersebut.

Kepergian almarhum meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh alumni SMP 143 angkatan 1989. Sosoknya yang penuh kepedulian dan ketulusan akan selalu dikenang, menjadi teladan bagi sahabat-sahabatnya untuk terus menjaga nilai kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan sejati. ***

(Rizki)

 

PILIHAN EDITOR