Jakarta—-Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) memasuki hari kedua dengan agenda utama membahas waktu dan tempat pelaksanaan kongres. Acara diawali dengan pembacaan susunan kegiatan dan doa bersama agar seluruh rangkaian berjalan lancar hingga peserta kembali ke daerah masing-masing dengan selamat. Selasa, 14 Oktober 2025.
Suasana rapat berlangsung khidmat namun tetap hangat. Moderator mengajak seluruh peserta menjaga semangat kebersamaan sekaligus fokus pada agenda inti Rapimnas. Setelah itu, Ketua Umum AWPI, Hengki Ahmad Jazuli, menyampaikan sambutan dan menegaskan bahwa Rapimnas kali ini diarahkan untuk mematangkan persiapan kongres organisasi.
Dalam sambutannya, Hengki Ahmad Jazuli menekankan pentingnya kongres sebagai amanat AD/ART yang digelar setiap lima tahun sekali. Agenda tersebut bukan hanya soal pemilihan kepemimpinan, tetapi juga sarana memperkuat komitmen dan profesionalisme organisasi di seluruh tingkatan dari DPC hingga DPP.
“Kongres merupakan momentum penting dalam meneguhkan arah organisasi. Silakan rekan-rekan menyampaikan usulan waktu dan tempat secara terbuka, karena ini bagian dari proses demokrasi di tubuh AWPI,” ujarnya.
Ia juga mengulas perjalanan panjang AWPI sejak kongres pertama di Lampung tahun 2018, di mana dirinya terpilih menggantikan almarhum Saidi Nadianto. Meski sempat terjadi dualisme kepemimpinan, persoalan tersebut akhirnya terselesaikan setelah pengakuan resmi melalui surat bermaterai yang menegaskan kepemimpinannya secara sah pada November 2021.
“Sejak itu, AWPI memiliki satu kepemimpinan yang diakui secara hukum. Ini hasil dari komitmen bersama menjaga marwah dan soliditas organisasi,” tegas Hengki Ahmad Jazuli di hadapan peserta Rapimnas.
Usai sambutan, sidang pleno dilanjutkan dengan penunjukan pimpinan sidang secara musyawarah mufakat, menghasilkan tiga perwakilan dari wilayah barat, tengah, dan timur. Rapat berlanjut penuh antusias, diwarnai semangat kebersamaan dan tanggung jawab untuk mempersiapkan kongres mendatang sebagai tonggak penguatan organisasi di era media digital. ***
(Imam Setiadi)
