Jakarta — Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Korsabhara Baharkam Polri bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaksanakan audit Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 22 Oktober 2025, sebagai upaya memastikan penerapan sistem pengamanan yang sesuai dengan ketentuan hukum dan standar nasional.
Audit tersebut menjadi bagian dari program evaluasi berkala terhadap objek vital nasional (Obvitnas), mengacu pada Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pemberian Bantuan Pengamanan pada Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu. Melalui audit ini, Polri berkomitmen menilai tingkat kepatuhan, efektivitas, serta kesiapan sistem pengamanan di lingkungan PT KAI.
Kegiatan audit dimulai di ruang rapat Kantor PT KAI (Persero) Stasiun Gambir. Tim Audit Ditpamobvit dipimpin oleh Kombes Pol Choiron El Atiq, S.H., S.I.K., M.H., dengan didampingi oleh KP Winne Widiana, S.H., selaku sekretaris, serta dua auditor profesional, yakni Drs. Sutrisno DGM dan Angelo M. Turang, S.E., M.Si. Tim ini bertugas memastikan seluruh elemen keamanan berjalan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
Dari pihak PT KAI, kegiatan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Asep Rokhyana selaku Vice President of Security Operation & Administration Kantor Pusat, Dedy Hendrady selaku Deputy 2 Daops 1 Jakarta, KBP M. Syam selaku Manager Pengamanan Daops 1 Jakarta, serta Ganjar Mairizal selaku Kepala Stasiun Gambir. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen manajemen PT KAI dalam memperkuat sistem keamanan dan pelayanan publik.
Rangkaian kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan sesi pembukaan yang diawali penayangan profil perusahaan Stasiun Gambir. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Vice President of Security Operation & Administration dan pemaparan company profile oleh Kepala Stasiun Gambir. Dalam sesi ini juga disampaikan pandangan umum mengenai pentingnya penerapan Sistem Manajemen Pengamanan yang terintegrasi.
Selanjutnya, Ketua Tim Audit Kombes Pol Choiron El Atiq menyampaikan sambutannya mengenai tujuan audit dan pentingnya sinergi antara Polri dan PT KAI dalam menjaga keamanan objek vital nasional. Ia menegaskan bahwa audit ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk memastikan keselamatan masyarakat pengguna jasa transportasi kereta api. “Kegiatan audit hari pertama berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Kombes Pol Choiron El Atiq.
Agenda dilanjutkan dengan penyamaan persepsi antara tim auditor dan pihak PT KAI mengenai implementasi SMP sesuai dengan Perpol Nomor 7 Tahun 2019. Dalam sesi ini, Tim Auditor Internal SMP PT KAI memaparkan hasil Bimbingan Teknis (Bimtek) yang telah mereka ikuti sebagai bagian dari peningkatan kompetensi dalam pengawasan sistem keamanan.
Usai jeda coffee break, kegiatan berlanjut dengan observasi lapangan yang dimulai pukul 10.00 WIB. Tim meninjau sejumlah area strategis di Stasiun Gambir, termasuk akses masuk penumpang, ruang tunggu, dan area operasi keamanan. Kegiatan ini bertujuan memastikan seluruh prosedur pengamanan diterapkan secara efektif di lapangan.
Setelah istirahat siang, tim kembali melanjutkan sesi wawancara dan pemeriksaan dokumen bersama manajemen serta tim auditor internal PT KAI. Fokus audit pada hari pertama difokuskan pada elemen “Komitmen dan Kebijakan Pengamanan”, guna menilai sejauh mana perusahaan telah menerapkan kebijakan keamanan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Melalui audit ini, Ditpamobvit Baharkam Polri berharap dapat memberikan rekomendasi strategis bagi PT KAI dalam memperkuat sistem pengamanan di seluruh wilayah operasionalnya. Upaya tersebut diharapkan mampu menjaga keselamatan, keamanan, dan ketertiban di lingkungan transportasi publik yang menjadi bagian penting dari Objek Vital Nasional.
Audit di Stasiun Gambir menjadi langkah nyata kolaborasi antara Polri dan PT KAI dalam menciptakan sistem pengamanan yang tangguh, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang aman serta terpercaya. Kegiatan ini juga menjadi contoh penerapan sinergi antarlembaga demi menciptakan keamanan berkelanjutan di sektor transportasi nasional. ***









