Serang – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Banten kembali mendapat sorotan positif dari kalangan militer. Apresiasi tersebut datang dari para Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) LXVI Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Tahun Anggaran 2025, yang melakukan kunjungan ke Dapur SPPG Polda Banten di Taktakan, Kota Serang, Kamis (9/10/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Wilayah Pertahanan (KKL Wilhan) yang dijalani oleh para Pasis Seskoad. Dalam agenda ini, mereka meninjau langsung sarana pendukung program strategis pemerintah, termasuk dapur gizi yang dikelola oleh Polda Banten.
Selain Dapur SPPG, rombongan Pasis Seskoad juga melakukan kunjungan ke SMKN 8 Kota Serang sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pendidikan lapangan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara lembaga pertahanan dan kepolisian dalam mendukung ketahanan pangan dan gizi nasional.
Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala SPPG Polda Banten, didampingi Kapolsek Taktakan AKP Malik Abraham, Bhabinkamtibmas Kelurahan Drangong, Danramil Taktakan, serta Babinsa Kelurahan Drangong. Kehadiran unsur TNI dan Polri dalam kegiatan tersebut menunjukkan soliditas kerja sama lintas instansi di wilayah Banten.
Suasana kunjungan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Para Pasis terlihat antusias menyimak penjelasan tentang mekanisme kerja Dapur SPPG yang menjadi salah satu inovasi Polri dalam mendukung pemenuhan gizi masyarakat.
Salah satu perwakilan dari Pasis Dikreg Seskoad LXVI menyampaikan kesan positifnya setelah meninjau langsung operasional dapur tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kebersihan dan kerapian dapur yang dikelola oleh SPPG Polda Banten.
“Kami dari Pasis Seskoad Tahun Anggaran 2025 sedang berada di Dapur SPPG Polda Banten,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami sudah berkunjung dan melihat secara langsung. Hasilnya sangat baik, bersih, dan bagus. Dapur ini juga mantap dalam mendukung program Asta Cita dari Bapak Presiden.”
Pernyataan tersebut menggambarkan penilaian objektif terhadap kualitas dan higienitas dapur yang menjadi pusat pemenuhan gizi di wilayah hukum Polda Banten. Kebersihan dan manajemen dapur yang baik dinilai sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program nasional.
Program Asta Cita yang menjadi fokus pemerintahan saat ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi yang layak. Dapur SPPG Polda Banten dianggap sebagai salah satu implementasi nyata dari kebijakan tersebut di tingkat daerah.
Kapolsek Taktakan, AKP Malik Abraham, menuturkan bahwa pendampingan yang dilakukan oleh jajaran Polsek dan Bhabinkamtibmas merupakan bagian dari kegiatan rutin yang terus dilaksanakan. Kegiatan ini menjadi ajang mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.
Menurutnya, keberadaan Dapur SPPG tidak hanya bermanfaat dalam menyediakan makanan bergizi, tetapi juga sebagai sarana komunikasi sosial antara aparat dan warga sekitar. Polri berupaya menjadikan program ini sebagai jembatan kemanusiaan yang berdampak luas.
“Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyerap aspirasi dan informasi dari masyarakat. Kami sekaligus menyampaikan pesan-pesan kamtibmas agar tercipta situasi yang aman dan kondusif,” jelas AKP Malik Abraham.
Selain memperkuat ketahanan gizi, keberadaan Dapur SPPG juga memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pencegahan kerawanan sosial di masyarakat. Melalui program ini, Polri dan TNI dapat berperan aktif dalam membangun kesejahteraan masyarakat dari akar rumput.
Para Pasis Seskoad mengapresiasi pola kerja sama yang terbangun di Banten. Mereka menilai kolaborasi antara TNI dan Polri di lapangan mampu menciptakan contoh positif dalam implementasi program nasional.
Apresiasi ini menjadi motivasi tambahan bagi jajaran Polda Banten untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas Dapur SPPG. Dengan dukungan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di wilayah Banten dan sekitarnya.
Kepala SPPG Polda Banten menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga standar kebersihan dan kualitas makanan sesuai dengan pedoman kesehatan nasional. Setiap proses produksi dan distribusi makanan dilakukan dengan pengawasan ketat.
Menurutnya, dapur ini tidak hanya berfungsi untuk penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga untuk mendukung program-program sosial kepolisian di wilayah hukum Polda Banten.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh kegiatan kami berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya dalam kesempatan terpisah.
Polda Banten juga berkomitmen memperluas jangkauan program Dapur SPPG ke berbagai kabupaten dan kota. Upaya ini menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung pembangunan manusia unggul.
Kunjungan Pasis Seskoad ini sekaligus menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara institusi pendidikan militer dan kepolisian. Kolaborasi lintas lembaga ini diharapkan mampu menghasilkan terobosan baru dalam bidang pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.
Apresiasi yang diberikan oleh para Pasis menjadi bukti bahwa inovasi Polri melalui Dapur SPPG telah berjalan di jalur yang tepat. Polda Banten dinilai mampu menghadirkan konsep pelayanan yang tidak hanya berorientasi pada keamanan, tetapi juga kesejahteraan sosial.
Dengan keberhasilan ini, Polda Banten semakin mantap menunjukkan komitmennya dalam mendukung visi besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Program pemenuhan gizi melalui Dapur SPPG menjadi bagian dari kontribusi nyata Polri dalam membangun generasi sehat, kuat, dan berdaya saing.
Kegiatan KKL Wilhan Pasis Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2025 di Banten pun diakhiri dengan foto bersama sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi antara TNI dan Polri. Semangat sinergitas ini diharapkan terus tumbuh dalam menjaga keamanan serta mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia. ***
