Dua Prajurit Gugur saat Persiapan HUT ke-80 TNI Mendapat Kenaikan Pangkat dan Santunan

beritapolricom

Oktober 8, 2025

3
Min Read

Berita Lainnya

Jakarta — Dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang gugur saat melaksanakan persiapan menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI mendapat penghargaan atas jasa dan pengorbanannya bagi bangsa dan negara.

 

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa kedua prajurit tersebut menerima kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya. Selain itu, keluarga masing-masing juga memperoleh santunan dari Asabri sebagai bentuk penghormatan negara terhadap dedikasi mereka.

 

Sjafrie mengatakan bahwa santunan yang diberikan oleh Asabri kepada keluarga prajurit yang gugur sebesar Rp350 juta. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pengorbanan anggota TNI yang gugur dalam menjalankan tugas negara.

 

Menurutnya, dedikasi dan loyalitas prajurit yang meninggal dunia patut menjadi teladan bagi seluruh anggota TNI dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

 

Kedua prajurit yang gugur tersebut adalah Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim dari TNI Angkatan Laut dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi dari TNI Angkatan Darat.

 

Keduanya meninggal dunia dalam dua insiden berbeda yang terjadi saat persiapan kegiatan HUT ke-80 TNI di awal Oktober 2025.

 

Praka Zaenal Mutaqim merupakan salah satu personel marinir yang tergabung dalam tim terjun payung pada acara simulasi tempur di Teluk Jakarta. Ia gugur setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan manuver udara dalam latihan parade armada laut atau sailing pass yang diselenggarakan TNI AL.

 

Peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis, 2 Oktober 2025, ketika tim terjun payung sedang menjalankan misi latihan gabungan untuk acara puncak HUT TNI. Meski sempat dievakuasi untuk mendapat pertolongan medis, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

 

Dua hari berselang, tepatnya pada Sabtu, 4 Oktober 2025, insiden lain terjadi di lingkungan TNI Angkatan Darat. Pratu Johari Alfarizi, prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), mengalami kecelakaan fatal saat proses pemindahan tank menuju area Monumen Nasional (Monas).

 

Pratu Johari berada di atas tank yang diangkut menggunakan kendaraan transporter ketika kejadian itu terjadi. Saat kendaraan melaju, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari ketinggian sekitar empat meter.

 

Akibat jatuhnya yang cukup keras, Johari mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh serta patah tulang. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun meninggal dunia dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan.

 

Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar membenarkan bahwa Johari sedang bertugas dalam persiapan HUT TNI di kawasan Monas. Ia menjelaskan bahwa tank yang dikendarai Johari merupakan bagian dari perlengkapan utama sistem senjata yang akan ditampilkan pada puncak acara perayaan.

 

Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya dua prajurit tersebut. Ia memastikan bahwa TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dalam pelaksanaan setiap kegiatan latihan dan persiapan seremonial.

 

Evaluasi tersebut, menurut Tandyo, bertujuan agar setiap kegiatan besar TNI dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif tanpa menimbulkan korban jiwa di kemudian hari.

 

Tandyo menegaskan bahwa keselamatan prajurit menjadi prioritas utama dalam setiap tugas yang diemban, baik dalam operasi tempur maupun kegiatan non-tempur seperti latihan dan persiapan upacara kenegaraan.

 

Prosesi pemakaman untuk kedua prajurit telah dilaksanakan dengan upacara militer yang penuh kehormatan. Keluarga, rekan sejawat, dan jajaran TNI turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

 

Upacara pemakaman tersebut menjadi simbol penghargaan negara terhadap jasa prajurit yang gugur dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa.

 

Melalui penghargaan kenaikan pangkat dan santunan tersebut, pemerintah berharap semangat perjuangan kedua prajurit dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus TNI.

 

Pengabdian dan keberanian mereka menjadi bukti nyata bahwa prajurit sejati tidak hanya berjuang di medan tempur, tetapi juga dalam setiap tugas yang diemban demi kehormatan bangsa dan negara.  ***

 

PILIHAN EDITOR