Jakarta — Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya menyelenggarakan seminar Tiga Pilar yang mengusung tema “Inovasi Sistem Produksi Urban Farming yang Berkelanjutan untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan.” Kegiatan ini digelar pada Jumat, 10 Oktober 2025, di Ruang MH Thamrin, Lantai 2 Gedung B, Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Acara yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB tersebut dihadiri oleh berbagai unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata sinergi antarinstansi dalam mendukung pembangunan masyarakat yang berdaya dan mandiri di bidang pangan.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Wadirbinmas Polda Metro Jaya AKBP Gede Pasek Muliadnyana, Kapolres Metro Jakarta Barat KBP Twedi Aditya Bennyhadi, serta Danramil Kembangan yang hadir mewakili Dandim 0503/Jakarta Barat. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan kuat terhadap penguatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat kewilayahan.
Wali Kota Jakarta Barat juga memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan ini dengan menugaskan Plt. Asisten Pemerintahan sebagai perwakilan. Dukungan Pemerintah Daerah dianggap penting dalam mewujudkan program ketahanan pangan yang terintegrasi antara pusat dan daerah.
Selain itu, seminar ini juga dihadiri oleh para Pejabat Utama Polda Metro Jaya, Plh. Kasubdit Bhabinkamtibmas Kompol Benni Lukbar beserta anggota Subdit Bhabinkamtibmas, para Kasat Binmas Polres jajaran, serta Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Lurah dari seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Dalam sambutannya, Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Harri Muharram Firmansyah menegaskan pentingnya sinergi Tiga Pilar—yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Lurah—sebagai ujung tombak pelaksanaan program ketahanan pangan nasional.
Menurut Harri, Tiga Pilar memiliki peran penting dalam mengedukasi dan mendampingi masyarakat agar mampu mengembangkan sistem pertanian perkotaan secara berkelanjutan. Ia menyebut program ini merupakan salah satu langkah konkret mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Program urban farming ini merupakan langkah nyata dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Harri. “Para Tiga Pilar di lapangan diharapkan mampu mendampingi masyarakat dalam mengembangkan pertanian, peternakan, dan perikanan lokal secara efektif dan berkelanjutan.”
Ia menambahkan bahwa upaya peningkatan kapasitas para petugas di lapangan merupakan bagian dari strategi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selain itu, hal ini juga berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah perkotaan.
“Melalui peningkatan kapasitas ini, kami berharap pelayanan kepada masyarakat semakin optimal, serta situasi kamtibmas tetap kondusif,” tutur Harri.
Seminar ini menghadirkan narasumber utama, Adian Sudiana, yang merupakan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Daun Hijau 01003CPT. Dalam paparannya, Adian menjelaskan berbagai metode inovatif dalam pengembangan urban farming, termasuk sistem hidroponik, vertikultur, dan pertanian organik berbasis komunitas.
Adian juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan program pertanian perkotaan. Menurutnya, program ini tidak hanya berorientasi pada hasil produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan kemandirian pangan masyarakat perkotaan.
Acara yang dipandu oleh moderator Ibu Sabena ini berlangsung interaktif. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi secara langsung dengan narasumber terkait berbagai kendala dan peluang dalam implementasi urban farming di lapangan.
Selain sesi materi, kegiatan ini juga diisi dengan ramah tamah yang mempererat hubungan antaranggota Tiga Pilar. Momentum tersebut dimanfaatkan untuk bertukar pengalaman dan strategi dalam penguatan program ketahanan pangan berbasis komunitas.
Seminar kemudian ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan pejabat yang hadir. Momen tersebut menjadi simbol kebersamaan dan komitmen bersama dalam memperkuat sinergi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah.
Melalui kegiatan ini, Polda Metro Jaya berharap dapat membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya inovasi sistem pertanian perkotaan. Urban farming dinilai sebagai solusi efektif menghadapi tantangan pangan di tengah keterbatasan lahan perkotaan.
Dengan adanya pelatihan dan seminar seperti ini, diharapkan para personel Tiga Pilar dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat di wilayahnya masing-masing. Harri menegaskan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus menginisiasi kegiatan yang bersifat edukatif dan aplikatif. Melalui sinergi lintas sektor, Polri berupaya mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional sekaligus memperkuat ketahanan sosial di tengah masyarakat perkotaan.
“Harapan kami, kegiatan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa,” ujar Harri. “Sinergi yang kuat antara aparat dan masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.”
Dengan terlaksananya seminar Tiga Pilar ini, semangat kolaborasi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah semakin kokoh. Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mendukung setiap program strategis pemerintah, termasuk dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi di bidang pertanian perkotaan. ***