RSUD dr. Soetomo Sediakan Mes untuk Keluarga Pasien, Solusi Nyaman dan Terjangkau bagi Pendamping dari Luar Daerah

beritapolricom

Oktober 9, 2025

3
Min Read

Berita Lainnya

Surabaya — Tidak semua keluarga pasien memiliki kemudahan untuk pulang-pergi selama masa perawatan di rumah sakit. Menyadari hal itu, RSUD dr. Soetomo Surabaya menghadirkan fasilitas mes atau penginapan sementara bagi keluarga pasien, terutama bagi mereka yang datang dari luar kota bahkan luar provinsi. Fasilitas ini menjadi bentuk kepedulian rumah sakit terhadap kebutuhan non-medis para pendamping pasien.

 

Salah satu pengguna fasilitas ini adalah Sri (45), warga asal Sulawesi yang sedang mendampingi suaminya menjalani kontrol rutin pascaoperasi kanker. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya mes yang disediakan pihak rumah sakit.

 

“Saya datang jauh-jauh dari Sulawesi. Kalau harus sewa penginapan di luar rumah sakit tentu berat biayanya. Alhamdulillah ada mes di sini, jadi bisa fokus menemani suami tanpa khawatir soal tempat tinggal,” tutur Sri dengan wajah lega.

 

Fasilitas mes di RSUD dr. Soetomo terdiri dari dua kategori, yaitu mes berbayar dan mes gratis. Untuk mes berbayar, tarif yang dikenakan cukup terjangkau, yakni Rp25.000 per hari. Setiap kamar dilengkapi kamar mandi pribadi, tempat tidur yang bersih, serta ventilasi yang baik. Sementara itu, untuk mes gratis, penghuni berbagi fasilitas kamar mandi umum namun tetap mendapatkan tempat istirahat yang layak dan nyaman.

 

Pihak rumah sakit menegaskan, tujuan utama penyediaan mes ini bukan sekadar membantu dari sisi finansial, tetapi juga memberikan rasa tenang dan kemudahan bagi keluarga pasien yang sedang berjuang mendampingi orang tercinta.

 

“Kami memahami bahwa keluarga memiliki peran besar dalam proses penyembuhan pasien. Dengan adanya fasilitas mes, kami berharap mereka bisa lebih dekat, lebih nyaman, dan tidak terbebani oleh biaya tambahan,” ujar Humas RSUD dr. Soetomo, saat ditemui di lokasi.

 

Mes yang terletak di area dalam kompleks rumah sakit ini juga dilengkapi dengan ruang bersama, area makan sederhana, serta keamanan yang dijaga selama 24 jam. Selain itu, lingkungan sekitar mes cukup bersih dan tertata, memberikan suasana yang menenangkan bagi keluarga pasien.

 

Beberapa relawan rumah sakit bahkan secara rutin membantu mengelola kebutuhan penghuni mes, seperti menyediakan makanan ringan, memberikan informasi layanan kesehatan, hingga menemani pasien dan keluarga yang membutuhkan dukungan emosional.

 

Program penyediaan mes ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Di tengah tingginya biaya hidup dan pengobatan, keberadaan tempat singgah seperti ini menjadi “napas tambahan” bagi keluarga pasien yang sedang berjuang.

 

“Di sini saya merasa tidak sendiri. Banyak keluarga pasien lain yang saling menyemangati. Mes ini bukan cuma tempat istirahat, tapi juga tempat saling menguatkan,” tambah Sri sambil tersenyum.

 

Melalui inisiatif ini, RSUD dr. Soetomo tak hanya memperkuat reputasinya sebagai rumah sakit rujukan nasional dalam bidang pelayanan medis, tetapi juga menunjukkan komitmen kemanusiaan dalam mendukung pasien dan keluarganya secara menyeluruh — bukan hanya dari aspek medis, tapi juga sosial dan emosional.

 

(Dadan)

PILIHAN EDITOR