Bekasi — Pemerintah Kota Bekasi bergerak cepat dalam menangani peristiwa longsor yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang. Kejadian yang berlangsung pada Senin, 7 Oktober 2025, itu disebabkan oleh volume timbunan sampah yang sudah melebihi kapasitas.
Longsor di area TPA tersebut sempat menimbulkan gangguan terhadap aktivitas operasional harian, namun berkat respons cepat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, situasi kini berangsur pulih. Petugas langsung diterjunkan ke lokasi untuk memastikan keamanan area terdampak dan mengatur kembali alur pembuangan sampah.
Dinas Lingkungan Hidup menurunkan beberapa unit alat berat untuk merapikan serta menata kembali timbunan sampah yang longsor. Langkah ini dilakukan agar aktivitas pembuangan dapat kembali berjalan normal tanpa menimbulkan risiko bagi para pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menyampaikan bahwa penanganan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Ia menjelaskan, seluruh proses difokuskan pada percepatan penataan area terdampak agar kondisi TPA kembali stabil.
Kiswatiningsih menuturkan bahwa Pemerintah Kota Bekasi telah menyiapkan sejumlah langkah lanjutan untuk mencegah kejadian serupa. Ia menekankan pentingnya penataan ulang struktur timbunan agar lebih kuat dan aman terhadap tekanan volume sampah yang terus meningkat.
“Sebagai tindak lanjut, kami akan menambah unit alat berat di lokasi longsor untuk mempercepat proses perapihan dan penataan timbunan sampah,” ujar Kiswatiningsih.
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut juga bertujuan memperkuat struktur timbunan agar tidak mudah bergeser dan tetap aman dalam jangka panjang. “Kami juga akan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan kondisi TPA tetap terkendali,” imbuhnya.
Selain fokus pada penanganan darurat, Pemerintah Kota Bekasi tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Sanitary Landfill. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang lebih modern serta ramah lingkungan.
Sanitary Landfill merupakan sistem pengelolaan sampah yang menggunakan lapisan kedap air dan sistem drainase untuk mencegah pencemaran air tanah maupun udara. Penerapan sistem ini dinilai penting mengingat kapasitas TPA Sumurbatu yang terus menurun akibat peningkatan volume sampah harian.
Upaya tersebut juga sejalan dengan program nasional dalam pengelolaan sampah berkelanjutan yang menekankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam pengelolaan sampah terpadu.
Kiswatiningsih mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ia mengajak warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya.
Dalam jangka menengah, Pemerintah Kota Bekasi juga berpartisipasi dalam Program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Program ini dikelola oleh PT Danantara dan melibatkan sepuluh kota potensial di Indonesia, termasuk Kota Bekasi.
Melalui program tersebut, sampah tidak hanya dikelola sebagai limbah, tetapi juga dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban TPA sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.
Pemerintah Kota Bekasi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan sampah perkotaan. Pemkot juga berkomitmen mengawal setiap tahapan pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah agar sesuai standar lingkungan dan keselamatan kerja.
Hingga kini, aktivitas di TPA Sumurbatu telah kembali berjalan normal. Petugas tetap disiagakan di lokasi untuk melakukan pemantauan dan pencegahan terhadap potensi pergerakan timbunan.
Masyarakat di sekitar lokasi juga telah mendapatkan sosialisasi mengenai langkah-langkah keamanan yang perlu dilakukan apabila terjadi kondisi darurat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga tetap terjaga.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup terus melakukan koordinasi dengan instansi teknis lainnya guna memperkuat sistem drainase dan memperbaiki akses jalan di area TPA. Hal ini bertujuan agar kegiatan operasional tidak terhambat terutama saat musim hujan.
Pemerintah Kota Bekasi menyatakan komitmennya untuk terus memperbaiki tata kelola lingkungan dengan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. Program-program pengelolaan sampah akan terus diperluas agar dampak lingkungan dapat diminimalkan.
Kiswatiningsih menutup dengan menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Ia berharap kerja sama yang baik antara pemerintah dan warga dapat menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan sehat bagi semua.
Melalui langkah cepat dan berkelanjutan ini, Pemerintah Kota Bekasi menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tengah tantangan pengelolaan sampah perkotaan yang semakin kompleks. ***