Kota Bekasi — Pemerintah Kota Bekasi terus menunjukkan komitmennya dalam membangun tata kota yang rapi, bersih, dan berkelanjutan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penertiban hampir 300 bangunan permanen yang berdiri di atas lahan milik Perum Jasa Tirta (PJT) di kawasan Perumahan Wisma Asri, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Langkah ini menjadi bagian dari program strategis Pemkot Bekasi dalam mengembalikan fungsi saluran air yang selama bertahun-tahun tertutup oleh bangunan warga. Penertiban dilakukan secara terukur dan bertahap agar tidak menimbulkan dampak sosial yang besar bagi masyarakat.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, turun langsung ke lokasi untuk memantau proses pembongkaran. Ia memastikan seluruh tahapan penertiban berjalan tertib, aman, dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Tri menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan semata-mata tindakan penertiban, melainkan bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun sistem infrastruktur kota yang lebih terintegrasi dan ramah lingkungan.
“Penertiban ini kami lakukan untuk mengembalikan fungsi saluran sebagaimana mestinya. Dengan terbebasnya saluran dari bangunan liar, pengendalian sampah, aliran air, hingga pencegahan banjir akan lebih efektif,” ujar Tri Adhianto.
Ia menjelaskan bahwa langkah ini juga merupakan upaya Pemkot Bekasi dalam menjaga keseimbangan tata ruang dan fungsi lingkungan. Penataan wilayah, menurutnya, menjadi pondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Selain mengembalikan fungsi saluran air, pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi publik yang lebih baik. Tujuannya adalah memperkuat konektivitas antarwilayah sekaligus meningkatkan mobilitas warga.
Tri menyebut bahwa ruas jalan di kawasan Wisma Asri kini telah diperluas hingga mencapai lebar delapan meter. Penataan ini memungkinkan bus Trans Patriot dapat masuk dan beroperasi, memberikan layanan transportasi yang lebih efisien bagi masyarakat.
“Transportasi umum akan membuat biaya perjalanan lebih hemat dan konektivitas kota semakin kuat. Jalur ini juga akan terhubung hingga ke wilayah utara dan terintegrasi dengan LRT serta stasiun kereta, sehingga akses masyarakat semakin mudah,” kata Tri.
Ia menambahkan bahwa pembangunan di Kota Bekasi dilakukan dengan prinsip kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah provinsi maupun lembaga terkait lainnya. Tujuannya agar setiap proyek dapat diselesaikan secara optimal meski dengan keterbatasan anggaran daerah.
Proyek penataan kawasan Wisma Asri ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan tahap pembangunan berikutnya secara bertahap agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Tri juga memastikan bahwa seluruh kegiatan pembangunan tetap mengedepankan asas kemanusiaan dan kesejahteraan warga. Pemerintah memberikan waktu dan ruang bagi masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan proses penertiban.
Plt. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Idi Susanto, menjelaskan bahwa keberadaan bangunan liar di atas saluran air selama ini menjadi hambatan besar dalam pengelolaan lingkungan.
Ia mengatakan bahwa sebagian bangunan telah berdiri puluhan tahun lamanya. Namun, berdasarkan kajian hukum dan teknis, keberadaannya tidak sesuai dengan peruntukan lahan karena berada di atas aset milik PJT.
“Dengan dibongkarnya bangunan-bangunan ini, pengendalian sampah dan aliran air dapat lebih mudah dikelola, sehingga kawasan menjadi lebih tertata,” ujar Idi Susanto.
Ia menambahkan bahwa proses penertiban dilakukan dengan pendekatan persuasif. Pemerintah terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada warga mengenai pentingnya menjaga fungsi saluran air demi kepentingan bersama.
Penertiban ini sekaligus menjadi bagian dari upaya jangka panjang Pemkot Bekasi untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda kawasan utara kota. Dengan normalisasi saluran air, sistem drainase akan kembali berfungsi secara optimal.
Tri Adhianto juga menekankan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memastikan keamanan lingkungan dan kenyamanan warga. Menurutnya, pembangunan kota tidak bisa dilepaskan dari kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban.
Ia berharap masyarakat dapat berperan aktif mendukung program pemerintah, termasuk menjaga area yang telah ditertibkan agar tidak kembali disalahgunakan. Kesadaran kolektif, kata Tri, menjadi kunci utama terciptanya kota yang tertib dan berdaya saing.
Dalam jangka panjang, Pemkot Bekasi berencana mengembangkan kawasan tersebut menjadi jalur hijau dan ruang terbuka publik. Pembangunan ini akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sekaligus memperindah wajah kota.
Melalui langkah-langkah konsisten dan kolaboratif, Pemerintah Kota Bekasi menegaskan komitmennya untuk mewujudkan tata ruang yang berkelanjutan. Upaya penertiban bangunan di atas saluran PJT Wisma Asri menjadi simbol nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat demi masa depan kota yang lebih baik. ***
(Dokumentasi Pimpinan)