KOTA SERANG, – Puluhan massa dari Koalisi Aksi Rakyat (KOAR) Banten menggelar unjuk rasa di depan Gedung Pusat Bank Banten, Jalan Veteran No. 6, Kawasan Cipare Kota Serang, pada Senin (8/9/2025).
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Aksi, Rahmat Gunawan, menilai kinerja Direksi Bank Banten perlu dikritisi karena sejumlah persoalan hingga kini belum terselesaikan.
“Banyak masalah yang dibiarkan berlarut, mulai dari dugaan manipulasi data laba tahun 2023–2024, kredit macet yang masih menyisakan piutang Rp247 miliar, hingga dugaan pembobolan brankas oleh karyawan yang belum juga dituntaskan,” kata Gunawan.
Selain itu, Bank Banten juga dianggap tidak akomodatif terhadap warga sekitar kantor pusat. Tidak ada satupun warga sekitar yang diterima bekerja, bahkan akses jalan menuju tempat ibadah ditutup. Pembangunan gedung yang mempersempit saluran irigasi juga dikeluhkan karena memicu banjir saat musim hujan.
Dalam aksinya, KOAR Banten menyampaikan lima tuntutan, yakni:
1. Mencopot Komisaris, Direktur Utama, dan jajaran Direksi Bank Banten yang dinilai gagal bekerja.
2. Meminta aparat penegak hukum memeriksa kondisi keuangan Bank Banten.
3. Menuntut transparansi terkait kerugian negara akibat kredit macet, kredit fiktif, dan kasus pembobolan brankas.
4. Meminta kejelasan soal Bank Jatim yang menjadi pemegang saham pengendali Bank Banten.
5. Menuntut kompensasi bagi warga sekitar kantor pusat atas dampak lingkungan akibat pembangunan gedung.
Rencana audiensi antara massa aksi dan manajemen Bank Banten batal terlaksana. Hal itu lantaran jajaran Direksi tidak hadir dan hanya mengutus Hendri selaku Legal Officer, sehingga massa menolak melanjutkan dialog.
Di tengah Aksi, massa sempat Makan Bareng ( MABAR ) sebagai sindiran bahwa Bank Banten selama ini hanya jadi Bancakan oknum tertentu saja.
(Redaksi )